Di kala hening pagi
Si penjala ikan itu termenung, menangguk fikir…
Bertongkat dagu, menghitung saki-baki sara dirinya…
Yang tinggal, hanya beberapa keping nota berwarna biru…
Hanya itulah yang hanya dapat dikumpulkannya
Untuk hari itu
Untuk mengisi bejana berasnya,
Agar berasap kembali kerak periuk usangnya
Menghilangkan rengek tangis anak kecilnya
Menghilang duka detik hatinya
Hanya itu kudratnya
Kala dinihari,
Menghias luka-luka pondok usangnya
Mengait mengkuang serapi rambutnya
Menampal rapuh atap terataknya
Lalu menghitung kembali harinya
Masih belum pasti hari esoknya…
Biarlah!!!…usaha...
Detik hati kecil
Usaha tanpa kenal erti jemu,
Tanpa sedar permata keringatnya sudah beribu…
Tanpa kenal letih nian
Setelah berdayung beribu batu
Mengerah kerat tulang empatnya
Yang hanya sedar,
cumalah perut kosong anak kecilnya
Yang hanya sedar,
masa depan permata hatinya
Dan berhenti sebentar,
hanya untuk menghitung Nota Birunya…
HAMK,
B. Pharm (Hons) UiTM
20 November 2008
BPFK, KKM
No comments:
Post a Comment